Merawat Rambut dengan tanaman Legundi
Merawat Rambut dengan tanaman Legundi
Legundi
(Vitex trifolia L.)
Sinonim :
Vitex negundo, Vitex rotundifolia L.f.
Familia :
Verbanaceae
Uraian :
Pohon jarang sebagai
semak merayap, tajuk tidak beraturan, aromatik, tinggi 1-4 m. Batang pokok
jelas, kulit batang coklat muda-tua, batang muda segi empat, banyak bercabang.
Daun majemuk menjari, duduk, daun berhadapan, anak daun 1-3, daun ke 2 dan 3, duduk,
anak daun ujung bertangkai kurang dari 0,5 cm, helaian bulat telur-elip-bulat
memanjang bulat telur terbalik, anak daun terbesar 49,5 x 1,75-3,75 cm, yang
berdaun satu 2-6,5 x 1,25-3,5 cm. Bunga susunan majemuk malai, dengan struktur
dasar menggarpu, malai 3,5-24 cm, garpu 2-6,5 cm, 3-15 bunga, rapat dan
berjejal. Tinggi daun kelopak 3-4,5 mm. Tabung mahkota 7-8 mm., diameter segmen
median dari bibir bawah 4-6 mm. Benan sarinya 4 dekat pertengahan tabung
mahkota, panjang dua. Putik: bakal buah sempurna 2 ruang, perruang 2 bagian,
bakal biji duduk secara lateral, tangkai putik; rambut, ujung bercabang dua.
Buah tipe drupa, duduk, berair atau kering, dinding keras. Waktu berbunga
Januari - Desember. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Di Jawa tumbuh di
daerah dengan ketinggian 11100 m dpl, pada umumnya tumbuh liar pada daerah
hutan jati, hutan sekunder, di tepi jalan, pematang sawah. Perbanyakan: dapat
dilakukan dengan biji atau stek batang; jikamenggunakan stek batang seyogyanya
diambil dari batang yang tidak terlalu muda. Stek batang tersebut mudah sekali
tumbuh dan akan mulai bertunas setelah 4-5 hari terhitung dari sejak penanaman.
Tumbuhan ini mudah tumbuh di segala jenis tanah, namun lebih menyukai tempat
yang agak kering dan pada daerah yang terbuka. Tumbuh dengan baik pada media
tumbuh yang terdiri dari campuran pasir, pupuk kandang dan lempung.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH; NAMA
ASING; NAMA SIMPLISIA: Vitecis Folium
Penyakit Yang Dapat Diobati :
EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Daun Minyak
atsiri daun dengan kadar 12,5% mempunyai aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Fraksi yang larut dalam etanol dari
ekstrak daun yang larut dalam n-heksana dan ekstrak yang larut dalam etanol
dapat menghambat kontraksi trakhea marmot secara in vitro yang di akibatkan
karena pemberian histamin. Hasil penelitian lain terhadap ekstrak yang larut
dalam etanol yaitu adanya efek antelmintika terhadap cacing Ascaris sp dan
Ancylostoma sp. Minyak legundi dapat melindungi marmot dari gigitan nyamuk
Aedes aegypti selama waktu tertentu. Toksisitas Ld50 ekstrak Vitex trifolia
pada tikus putih secara oral 16,65 g/kg BB.
Pemanfaatan :
KEGUNAAN DI
MASYARAKAT
- Akar untuk pencegah kehamilan, penyembuhan pasca persalinan.
- Batang untuk menyembuhkan bengkak dan eksim.
- Biji sebagai pereda batuk, penyegar badan, perawatan rambut.
- Buah sebagai obat cacing dan peluruh haid.
- Daun digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, pusing, masuk angin, menurunkan panas, meredakan kejang, batuk, radang amandel, tuberkulose, tifus, peluruh air seni, peluruh angin perut, peluruh keringat, melancarkan haid, membersihkan rahim, demam nifas, busting air, menyembuhkan luka, kudis dan untuk membunuh serangga.
CARA PEMAKAIAN DI
MASYARAKAT
Untuk obat caging:
Digunakan 15 gram
daun legundi segar direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit; setelah dingin,
diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Komposisi :
Daun Daun mengandung minyak atsiri yang
tersusun dari seskuiterpen, terpenoid, senyawa ester, alkaloid (vitrisin),
glikosida flavon (artemetin dan 7-desmetil artemetin) dan komponen non
flavonoid friedelin, ß-sitosterol, glukosida dan senyawa hidrokarbon. Hasil
penelitian terhadap minyak atsiri daun legundi atas dasar reaksi warna
menggunakan metode kromatografi lapisan tipis ditemukan senyawa golongan
aldehida dan atau keton, senyawa tidak jenuh, senyawa dengan ikatan rangkap
terkonjugasi, senyawa terpenoid; sedangkan analisis dengan.kromatografi gas
ditemukan keberadaan sineol. Biji minyak biji mengandung senyawa-senyawa
hidrokarbon, asam lemak. Pada jenis tumbuhan lain yaitu Vitex negundo L.
ditemukan asam protokatekuat, asam 5-hidroksi isoftalat, glukononitol.
Sedangkan pada jenis Vitex agnus cactus L., disamping mengandung minyak atsiri,
juga mengandang glikosida iridoid yaitu aukubin dan agnusid. Kayu Bagian kayu
Vitex lucens (L.)T. Kirk (=Tj litoralis A. Cunn) ditemukan viteksin,
isoviteksin, orientin, isoorientin, visenin (6,8-C-diglukoflavon), asam
p-hidroksi benzoat dari suatu hasil penyabunan ekstrak.
Profil IPTEK | Site
Map | Contact Us
Copyright © 2005,
IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 -
Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109;
Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
Comments
Post a Comment